Ohayo.... Konichiwa... Konbanwa....!

Kamis, 13 Juni 2013

Puisi : BADAI CINTA

Saya juga suka menulis puisi looohhhh... Dan kebetulan, Puisi Badai Cinta ini saya buat saat saya sedang patah hati, putus dari pacar yang masih saya cintai.  Nah, daripada Puisi ini cuma disimpen di Disk Komputer, maka iseng-iseng saya kirim ke Tabloid GAUL. Eh, dia dimuat aja githu. Tambah eksis dah saya. hahahaha :-D

Terbit di Tabloid Gaul edisi 48/ thn VIII/ 14-20 Desember 2009
Sebelumnya saya mau mengucapkan TERIMA KASIH buat MANTAN PACAR SAYA yang sudah menjadi inspirasi terhebat sehingga saya bisa menghasilkan karya ini. Jiaaaah...

Dan inilah puisi yang saya ceritakan itu...


BADAI CINTA
Triana Fibrianty

Rintik rindu ini kian deras menghujani relung batinku
Menggigil tubuhku menahan bekunya hati
Jiwamu bagai bongkahan es yang sulit kulelehkan
Tak sanggup aku menembus keangkuhanmu
Kala badai cintamu menggerus rasaku

Kau hilang terseret lumpur asmara yang penuh gejolak
Semakin dasyat menenggelamkan kebahagiaanku
Berganti dengan penderitaan yang kian mengerucut ke permukaan
Aku bagai gunung yang mengalirkan lahar panas
Berusaha menjalar ke sungai cintamu yang membeku
Berharap kau mau sedikit mengerti akan sabda cintaku

Kasih,
Bahwasanya luka ini akan sulit mengering
Tapi aku tak akan berhenti mengirimkan ombak cintaku
Walau telah beribu kali kau menghempaskannya
Untuk sebuah pengabdian cinta


Bagus nggak puisinya? Saya bukan orang yang pandai membuat kata-kata sih. tapi setidaknya, dengan membuat puisi ini, hati saya sedikit lebih lega,

Dan kalau boleh jujur, saya jarang banget bisa bikin puisi yang bagus. Jadi bisa dibilang, puisi ini adalah salah satu puisi kebanggaan saya. hahahaha...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar